Nama Kelompok :
Fifi Yahya Andrianingsih : 181420000248
Chailis Agmelia khaeroni : 181420000266
Rikis Desi Cahyanita : 181420000241
Muhammad Doni Setiawan : 181420000252
Muhammad Fakhruddin : 181420000262
Ricky Jafar Shodiq : 181420000242
Zaki Maulida : 181420000244
Disusun untuk memeneuhi tugas matakuliah Aswaja
Disusun untuk memeneuhi tugas matakuliah Aswaja
-Sejarah Sunan Muria-
Ziarah ke Makam Sunan Muria di Kudus Jawa Tengah, Tempat
Wisata Terindah - Di Kabupaten Kudus Jawa Tengah ada dua buah makam Walisongo
yang sangat terkenal, yaitu Makam Sunan Kudus dan Makam Sunan Muria. Kedua
makam ini banyak dikunjungi oleh masyarakat baik warga Kudus sendiri maupun
masyarakat diluar Kudus. Makam Sunan Muria setiap harinya banyak dikunjungi
oleh para peziarah,rata rata perhari sampai seribu-dua ribu peziarah.Akan lebih ramai lagi pada hari Kamis Wage karena
pada hari itu dipercaya sebagai hari neton Sunan Muria. Makam Sunan Muria merupakan
makam yang cukup unik karena berlokasi di lereng Gunung Muria. Akses ke lokasi
makam lumayan berat karena berada di puncak sebuah bukut. Untuk sampai ke
lokasi makam, anda harus menempuh perjalanan yang naik turun. Namun anda jangan khawatir karena disini banyak
sekali ojek yang siap mengantarkan anda ke lokasi Makam. Biaya ojek di Makam
Sunan Muria tidak lah mahal, yaitu sekitar Rp. 8000-Rp.15000 sekali jalan, itu sudah
diantar sampai ke lokasi Makam.
Makam Sunan Muria terletak di lereng Gunung Muria di
Kabupaten Kudus Jawa Tengah atau tepatnya beralamat di Desa Colo Kecamatan Dawe
Kab. Kudus. Dari Terminal Kudus, anda dapat naik angkutan kota yang langsung
menuju ke Muria, yaitu jurusan Colo.Nama Muria diambil
dari nama tempat tinggal terakhir beliau di lereng Gunung Muria, kira-kira
delapan belas kilometer ke utara Kota Kudus. Seperti ayahnya, dalam berdakwah
beliau menggunakan cara halus, ibarat mengambil ikan tidak sampai mengeruhkan
airnya. Itulah cara yang ditempuh untuk
menyiarkan agama Islam di sekitar Gunung Muria.
Perlu diketahui bahwa nama kota Kudus mungkin diambil dari
sebuah inskripsi tentang berdirinya Masjid Menara Kudus, yang dibangun oleh
Sunan Kudus pada tahun 956 H. (1549 M) yang mengatakan bahwa kota ini
bernama Al Quds.Maka nama Muria mengingatkan kita pada nama sebuah bukit di
dekat kota Baitul Maqdis atau Yerussalam atau Darussalam itu.
Desa Colo dijadikan obyek pariwisata oleh Pemerintah Daerah
Kudus. Di sana telah berdiri banyak villa, dengan hawanya yang sejuk, terdapat
sebuah grojogan atau air terjun (curug) bernama MONTHEL. Bila hari Minggu
banyak orang berekreasi, terutama pada hari-hari ramainya ziarah ke makam Sunan
Muria, yakni pada hari-hari Kaniis Legi dan Jum 'at Paing.
Sunan muria merupakan putra dari Sunan Kalijaga dan Dewi
Saroh. Nama asli dari Sunan Muria adalah Raden Umar Syahid.Tapi menurut Habib
Luthfi,Sunan Muria adalah putra Sunan Ngudung(Usman Haji).Dalam melakukan
dakwah, iya menggunakan cara yang seperti ayahnya gunakan. yaitu dengan cara
yang halus. Ibarat mengambil ikan, tetapi sangan sampai mengeruhkan airnya.
Itulah cara yang ditempuhnya untuk menyiarkan agama islam di sekitar gunung
muria. Sasaran dakwah dari
Sunan Muria adalah para pedagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata. Ia adalah
satu-atunya wali yang tetap mempertahankan kesenian gamelan dan wayang sebagai
alat dakwah untuk menyampaikan islam. Dan, ia juga yang telah menciptakan
berbagai tembang jawa. Tempat dakwahnya berada di sekitar gunung muria, kemudian
dakwahnya diperlua meliputi Tayu, Juwana, kudus, dan lereng gunung muria. Ia
dikenal dengan sebutan sunan muria karena tinggal di gunung.
Sunan muria adalah wali yang terkenal
memiliki kesaktian. Ia memiliki fisik yang kuat karena sering naik turun gunung
muria yang tingginya sekitar 750 meter. Bayangkan, jika ia dan istrinya atau
muridnya harus naik turun gunung setiap hari untuk menyebarkan agama islam
kepada penduduk setempat, atau berdakwah kepada para nelayan dan pelaut serta
para pedagang. Hak itu tidak dapat dilakukannya tenpa fisik yang kuat.
Ada mitos mengatakan bahwa sebelum ke makam untuk menyentuh atas pintu
masuk, karena doa yang di panjatkan dan melantarkan doa tersebut kepada para
wali agar doanya tercapai.
Peninggalan-peninggalan Sunan Muria :
1.Gentong
Situs air gentong ini berada di dekat pemakaman Sunan Muria.
Biasanya, setelah para pengunjung telah selesai berziarah, kuncen menawarkan
para pengunjung untuk membawa air tersebut. Konon, air tersebut dapat digunakan
untuk mengobati berbagai macam penyakit. Air gentong ini pernah menyembuhkan
penyakit yang aneh, bahkan penyakit parah yang tidak pernah sembuh sebelumnya.Tapi gentong yang asli sudah tidak dapat di gunakan lagi.
2.Masjid
Masjid itu telah dipugar sehingga hilang keasliannya, kecuali
hanya beberapa bagian saja yang masih asli. Itu pun tidak luput dari pemugaran.
Saat ini masjid itu dibagi dua, yaitu masjid yang khusus untuk kaum pria, di
dalamny a kita masih bisa beberapa peninggalan asli Sunan Muria, seperti mihrab
(tempat imam), umpak batu (tempat penyangga tiang masjid) sebanyak empat buah
yang dibawa dari Pulau Bali, dan sebuah gayor (beduk). Sedangkan, masjid yang
khusus untuk wanita adalah tambahan baru hasil renovasi tahun 1976 yang
peresmiannya dilakukan oleh Bupati KDH Tingkat II Kudus pada tahun 1978.
22. Berputera Ario Tejo, Bupati Tuban.
23. Berputera Raden Tumenggung Wilotikto, Bupati Tuban.
24. Berputera Raden Mas Said (Sunan Kalijaga).
25. Dan akhirnya berputera Raden Umar Said alias Sunan Muria.
Juga Raden Ayu Nawangsih dan Kebonabrang yang juga menurut cerita rakyat
adalah sebagai putera Sunan Muria, hal ini tidak tercatat dalam buku sejarah.
Mungkin masih ada isteri atau para putera Sunan Muria yang lain, tetapi itu
semua terdapat dalam dongeng cerita rakyat.
SILSILAH SUNAN MURIA
Dalam "Pustoko Darah Agung" Silsilah Sunan Muria dijelaskan sebagai berikut:
1. Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad saw).
2. Berputera Sayid Abbas.
3. Berputera Sayid Abdul As-har.
4. Berputera, Syekh Wais ( Syekh Wakhid?).
5. Berputera Syekh Mudzakir.
6. Berputera Syekh Abdullah.
7. Berputera Syekh Kurames.
8. Berputera Syekh Mubarak.
9. Berputera Syekh Abdullah.
Dalam "Pustoko Darah Agung" Silsilah Sunan Muria dijelaskan sebagai berikut:
1. Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad saw).
2. Berputera Sayid Abbas.
3. Berputera Sayid Abdul As-har.
4. Berputera, Syekh Wais ( Syekh Wakhid?).
5. Berputera Syekh Mudzakir.
6. Berputera Syekh Abdullah.
7. Berputera Syekh Kurames.
8. Berputera Syekh Mubarak.
9. Berputera Syekh Abdullah.
10. Berputera Syekh Ma'ruf.
11. Berputera Syekh Arifin.
12. Berputera Syekh Hasanuddin.
13. Berputera Syekh Jamal.
14. Berputera Syekh Ahmad.
15. Berputera Syekh Abdullah.
16. Berputera Syekh Abbas.
17. Berputera Syekh Abdullah.
18. Berputera Syekh Kurames, pendeta di Makkah.
19. Berputera Abdur Rakhman Kemudian beliau ini ke P. Jawa (Majapahit), mendapat gelar Ario
11. Berputera Syekh Arifin.
12. Berputera Syekh Hasanuddin.
13. Berputera Syekh Jamal.
14. Berputera Syekh Ahmad.
15. Berputera Syekh Abdullah.
16. Berputera Syekh Abbas.
17. Berputera Syekh Abdullah.
18. Berputera Syekh Kurames, pendeta di Makkah.
19. Berputera Abdur Rakhman Kemudian beliau ini ke P. Jawa (Majapahit), mendapat gelar Ario
(Arya), berganti nama Teja, alias Ario Teja,
kemudian menjadi Bupati Tuban.
20. Berputera Ario Teja I, Bupati Tuban.
21. Berputera Ario Tejo Laku, Tuban.20. Berputera Ario Teja I, Bupati Tuban.
22. Berputera Ario Tejo, Bupati Tuban.
23. Berputera Raden Tumenggung Wilotikto, Bupati Tuban.
24. Berputera Raden Mas Said (Sunan Kalijaga).
25. Dan akhirnya berputera Raden Umar Said alias Sunan Muria.
ISTRI
DAN KETURUNAN SUNAN MURIA
Menurut
catatan yang dapat dipercaya, isteri Sunan Muria bernama Dewi Sujinah, puteri
Sunan Ngudung alias Raden Usman Haji. Jadi Sunan Muria adalah iparnya Sunan
Kudus, karena Dewi Sujinah itu kakaknya Sunan Kudus. Dewi Sujinah dimakamkan di
belakang Masjid Menara Kudus, yakni di komplek makam Sunan Kudus.
1.
Pangeran Santri
Dalam
pernikahannya dengan Dewi Sujinah itu Sunan Muria mempunyai seorang putera yang
bernama Pangeran Santri yang kemudian dinamakan pula Sunan Ngadilangu. Dengan
sebutan Sunan Ngadilangu ini, maka dapat menguatkan pula pendapat bahwa Sunan
Muria adalah puteranya Sunan Kalijaga yang berdomisili di Kadilangu Demak.
Terbukti cucunya Sunan Kalijaga ini (yakni Pangeran Santri) diberi paraban atau
julukan pula dengan Sunan Ngadilangu.
2.
Panembahan Pengulu Patih
Menurut
sumber dari Kadilangu Demak ('Tustoko Darah Agung"), Panembahan Pengulu
Patih adalah putera Sunan Muria. Yang disebutkan hanya satu orang itu. Dan
tentunya ini tidak membuka kemungkinan bahwa Sunan Muria mempunyai putera lain
selain Panembahan Pengulu Patih, yang tentunya dari isteri yang lain. (Namun
dalam catatan tidak disebutkan bahwa Sunan Muria mempunyai isteri-isteri lagi
selain Dewi Sujinah).
Sumber
tersebut tertulis sebagai berikut :
1.
Raden Umar Said Sunan Muria
2.
Berputera Panembahan Pengulu Patih
3.
Berputera Panembahan Jogodipo, di Colo
4.
Berputera Pangeran Sokusumo alias Pangeran Agung
5.
Berputera Pangeran Wongsokusumo, di Jatikambang
6.
Berputera Pangeran Joyotruno, di Jatipandak
7.
Berputera Pangeran Hartokusumo.
3.
Raden Ayu Nasiki
Menurut
Juru Kunci makam Sunan Muria (Karto Dirono), makam (jirat nisan) yang ada di
sisi (sebelah timumya) pasareyan atau nisannya Sunan Muria, adalah puterinya
Sunan Muria juga yang bernama Raden Ayu Nasiki.
4.
Dewi Roroyono
Tentang
Dewi Roroyono yang konon menurut cerita rakyat adalah isteri Sunan Muria, ini
memang tidak tercatat dalam buku-buku sejarah yang ada.
5.
Raden Ayu Nawangsih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar